Friday, April 9, 2010

Tips For Sales Development

"Work is love made visible. And if you cannot work with love but only with distaste, it is better that you should leave your work and sit at the gate of the temple and take alms of those who work with joy." (Kahlil Gibran)

Kerja harus dijadikan sesuatu kecintaan . Jika Anda tidak dapat bekerja dengan kecintaan melainkan hanya dengan kebencian, lebih baik tinggalkan pekerjaan Anda dan duduk di gerbang kuil dan mengambil sedekah dari mereka yang bekerja dengan sukacita.

Produk atau service yang berkualitas dengan harga yang kompetitif tidaklah selalu menjamin pasti sukses meraih market share. Masih ada beberapa faktor yang menyebabkan konsumen tidak mau membeli. Ada beberapa tips yang bisa dijadikan acuan agar konsumen mau membeli suatu produk dan menjadi loyal :

1. KEUNTUNGAN TERBESAR
Di era yang serba kompetitif ini, konsumen tidak lagi diperlakukan sebagai raja melainkan sebagai partner. Selain itu Anda harus smart dalam hal penentuan / pemilihan untuk pemenuhan kebutuhan konsumen. Satu - satunya cara yang terefektif selain memperlihatkan karakteristik produk yang attractive, tetapi juga menjelaskan sedetail mungkin manfaat - manfaat dari suatu produk (added value) yang tidak akan dijumpai pada produk sejenis yang lain (competitor).

"I am grateful for all my problems. I became stronger and more able to meet those that were still to come." (J.C. Penney)

“Saya bersyukur atas semua masalah saya. Saya menjadi lebih kuat dan lebih mampu memenuhi yang masih akan datang.”

2. PENDEKATAN PRIBADI
Consumer Satisfaction akan berhasil diraih jika mampu mengadakan pendekatan pribadi dan memahami dengan baik apa diinginkan oleh konsumen. Jika kepuasan konsumen berhasil diraih maka apapun yang ditawarkan dan berapapun harganya (konsumen butuh), pasti akan dibeli dan tidak akan beralih ke produk pesaing.

"A brand for a company is like a reputation for a person. You earn reputation by trying to do hard things well." (Jeff Bezos)

“Sebuah merek bagi perusahaan adalah seperti reputasi seseorang. Anda mendapatkan reputasi dengan berusaha keras untuk melakukan hal-hal baik.”

3. SPESIFIKASI PRODUK
Data apapun yang dibutuhkan konsumen, segera berikan dan jelaskan selengkap mungkin. Beli atau tidak, jangan dipikirkan. Ingat selalu, selagi konsumen masih mau bertanya maka peluang membeli itu masih ada. Jika konsumen masih ragu dan bimbang maka persentase keberhasilan dalam menjual akan bisa jadi NOL. Semakin detail suatu produk dijelaskan maka akan semakin mudah konsumen memahami akan produk tersebut. Jika kondisi ini telah bisa dipenuhi maka spontanitas pula buying signal akan timbul.

"Whenever you are asked if you can do a job, tell them, 'Certainly, I can !' Then get busy and find out how to do it." (Theodore Roosevelt)

“Setiap kali Anda akan ditanya apakah Anda bisa melakukan pekerjaan, katakan kepada mereka, "Tentu saja, saya bisa!" Kemudian car tahu bagaimana melakukannya.”

4. DRAMATISASI PERASAAN
Kondisikan bahwa dengan memakai yang ditawarkan, konsumen pasti akan senang dan bangga. Jika kondisi ini terpenuhi maka berapapun harganya, tidak akan menjadi pokok permasalahan. Contoh kasus : Semua orang tahu bahwa harga mobil Mercedes bisa double atau triple jika dibandingkan dengan mobil buatan Jepang lainnya (misal : Honda) tetapi mengapa konsumen membelinya ? Faktornya, tiada lain adalah rasa bangga, nyaman dan ada nilai tambahnya (added value).

"Don't limit yourself. Many people limit themselves to what they think they can do. You can go as far as your mind lets you. What you believe, remember, you can achieve." (Mary Kay Ash)

“Jangan membatasi diri Anda sendiri. Banyak orang membatasi diri untuk apa yang mereka pikir bisa mereka lakukan. Anda dapat pergi sejauh pikiran Anda memungkinkan Anda. Apa yang Anda percaya, ingat, Anda dapat mencapai itu.”

5. SEKARANG BUKAN BESOK
Persentase keberhasilan menjual akan lebih significant jika konsumen mampu langsung memberikan keputusan pada saat itu juga daripada keesokan harinya atau lusa. Karena keputusan pada keesokan harinya atau lusa, umumnya telah dicemari atau dipengaruhi oleh pihak ketiga, artinya bisa saja keputusan yang diambil adalah keputusan yang timbul (influence) dari pihak ketiga dan bukan kemauan pribadi konsumen.

"If you don't do it excellently, don't do it at all. Because if it's not excellent, it won't be profitable or fun, and if you're not in business for fun or profit, what the hell are you doing there ?" (Robert Townsend)

“Jika Anda tidak melakukannya dengan sangat baik, jangan lakukan sama sekali. Karena kalau itu tidak baik, itu tidak akan menguntungkan atau menyenangkan, dan jika Anda tidak dalam usaha untuk bersenang-senang atau keuntungan, apa sih yang Anda lakukan di sana?”



No comments:

Post a Comment